Selasa, 27 Januari 2009 | 21:49 WITA
BATULICIN, BPOST - Puluhan warga Dayak Meratus yang berdomisili di Desa Persiapan Hatalau Meratus Raya Kecamatan Mantewe dan Desa Persiapan Tamunih serta Desa Persiapan Dadap Kusan Raya Kecamatan Kusan Hulu, Tanah Bumbu (Tanbu) menduduki Mapolres Tanbu di Desa Tungkaran Pangeran Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu, Selasa (27/1) sekitar pukul 12.30 wita.
Dalam aksi pendudukan itu dilakukan warga untuk menyampaikan pernyataan sikapnya sebanyak 8 item yang diketik rapi dengan komputer dalam stopmap kertas warna hijau dihadapan Kepala Bagian Operasi Polres Tanbu Komisaris Polisi William Simanjuntak.
Diringi sorak peserta pengunjuk rasa dengan teriakan Betul dan Hidup Pemkab Tanbu. Muka orang nomor tiga di Mapolres Tanbu itu terlihat tak bersahabat. Bahkan terkesan jengkel dengan ulah pengunjuk rasa tersebut.
Usai membacakan kedelapan pernyataan sikap itu, Kabag Ops Polres Tanbu menanyakan apakah pernyataan itu selesai. Maka dijawab juru bicaranya selesai dan diiringi anggota Unit P3D Polres Tanbu, peserta unjuk rasa itu meninggalkan halaman Mapolres Tanbu.
Kejengkelan Kabagops Polres Tanbu diduga aksi unjuk rasa itu, sebelumnya telah dipasilitasi petinggi Mapolres Tanbu melalui perwakilan warga dayak itu yang diterima Wakapolres Tanbu di Aula Rupatama Mapolres Tanbu.
Namun, warga perbatasan itu justru secara terbuka di hadapan sejumlah wartwan membacakan sikapnya dengan nyaring terkait institusi Polres Tanbu, yaitu pengusiran warga Bancing terhadap anggota Polres tanbu yang menurut warga perbatasan bertugas mengamankan desa mereka Desa Persiapan Dadap Kusan Raya.
Warga pengunjuk rasa juga meminta Kapolri Jendral Polisi Bambang Hendarso Danuri untuk mengusut tuntas pelaku yang mempropokasi warga sehingga aksi pengusiran aparat kepolisian yang sedang melakukan tugas pengamanan di Desa Persiapan Dadap Kusan Raya.
Untungnya, unjuk rasa itu tak sampai anarkis. Pasalnya alat-alat unjuk rasa yang telah disiapkan Kasat Samapta Polres Tanbu masih berada di dalam dua truk dalmas yang terpakir di halaman Mapolres Tanbu.
Menyikapi sikap warga dayak meratus perbatasan Kabupaten Tanbu dan Kabupaten Banjar itu, Kompol William Simanjuntak tak bersedia dimintai komentarnya. Ia hanya menyuruh stafnya agar wartawan mengkonfirmasi dengan Wakapolres Tanbu Komisaris Polisi Arie Fadlani.
Sayangnya, Kompol Arei Fadlani yang akan dikonfirmasi juga tak berada ditempat. Menurut staf Taud Mapolres Tanbu tak ada dikantor, “Wakapolres Tanbu sedang keluar kantor,” kata Sulistiani, staf pegawai harian lepas Kataud Polres Tanbu.
No comments:
Post a Comment